Mengapa Robot Trading Berbahaya Dan Merugikan Orang?

By | 20/11/2021

Cararesep.comMengapa Robot Trading Berbahaya Dan Merugikan Orang?, seiring dengan meningkatnya minta berinvestasi di kalangan masyarakat. Istilah robot trading semakin banyak di perbincangkan bahkan hingga di perdebatkan.

Daya pikat kemudahan dan keuntungan yang di tawarkan menarik banyak orang ke platfrom trading yang dengan otomatis memperdagangkan aset seperti mata uang atau forex.

Baca Juga:

Akan tetapi, berhati-hati karna sejumlah robot trading telah di identifikasi sebagai praktik penipuan atau investasi yang bodong.

Setelah melakukan penyelidikan, Pengamat Investasi dan Praktisi Desmond Wira menerangkan berbagai modus dan kejanggalan platfrom robot trading.

Rasio untung atau rugi yang tinggi dari robot trading merupakan kejanggalan pertama yang di temukan. Beberapa robot trading di percaya memiliki rasio dan keuntungan atau biasa di sebut dengan win rate hampir mencapai 90 persen.

“Bahkan ada robot trading semenjak muncul tidak pernah loss (rugi),”ujar Desmond di lansir dari Kompas.com pada Kamis (30/9/2021).

Hal tersebut menurutnya tidak masuk akal karnma trader yang ahli dan bahkan investor global berpengalaman saja memiliki kerugian yang jauh lebih tinggi.

“Sebagai contoh, George Soros saja di kabarkan hanya memiliki akurasi sekitar 30 sampai 50 persen dalam tradingnya,”ujar Desmond.

Desmond juga mengemukakan, praktik robot trading hanya bisa di gunakan oleh broker-broker tertentu.

Robot trading seharusnya dapat di gunakan oleh broker forex yang lain dengan menggunakan sistem Expert Advisor (EA).

“Masalahnya broker ini tidak bagus regulasinya,” jelasnya.

“Yaitu terdaftar di negara-negara offshore yang tidak terjangkau hukum dan ada juga broker yang tidak teregulasi apapun,”lanjut Desmond.

Menurut Desmon, hal tersebut berisiko karna jika ada penipuan semua uangnya akan hilang.

Robot trading dalam operasinya menggunakan perdagangan atau trading buatan.

Hal ini di tunjukan dalam berbagai cara, termasuk pembukaan posisi perdagangan yang tertunda, posisi penetapan harga yang berbeda dari harga waktu nyata dan lainnya.

Kejanggalan terakhir meruapakan skema member get member atau money game ala ponzi untuk memberikan keuntungan yang di pakai berbagai platfron robot trading.

Menurut Desmon, apa gunanya menggunakan member get member jika robot trading dengan statistik terus untung?

Desmond menyebutkan, ini pada dasarnya menunjukan bahwa platfrom robot trading, seperti skema ponzi yang lain, membutuhkan uang dari pengguna yang baru agar bisa beroperasi.

Desmond menyarankan agar menghindari produk robot trading ini karena seringkali berisiko atau berbahaya.

Masyarakat di himbau hati-hati

Robot perdagangan, sebagaimana yang di jelaskan oleh Tongam L Tobing, Kepala Satgas Waspada Investasi (SWI), seharusnya hanya di gunakan sebagai alat untuk platfrom untuk membantu investor dalam operasi jual atau beli aset.

Robot trading sebenarnya tidak memiliki sifat kepastian yang menawarkan keuntungan kepada para investor.

Semua keputusan pembelian dan penjualan dalam semua operasi investasi, termasuk robot trading, harus di buat oleh para investor bukan oleh pihak ketiga.

Oleh karna itu, Tongam menyarankan kepada masyarakat umum untuk terlebih dahulu memahami mekanisme robot trading.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *